Selasa, 13 Januari 2009

Berbagi kesan, bertukar cerita dan menularkan semangat InsyaAllah...

Baru beberapa hari yang lalu rasanya kami berdiskusi tentang QS. Al Insyiroh. Terutama tentang ayat “Fa inna ma’al ‘usri yusran”. Bahwa sesungguhnya setelah ada kesulitan itu pasti ada kemudahan. Bahwa kita sebagai muslim dilarang berputus asa dan harus selalu optimis dalam menjalani hidup. Ibu yang shalihah…saya yang miskin ilmu ini bukan akan menjabarkan tentang tafsir atau mengupas suatu ayat Al Quran yang Maha Agung. Saya hanya ingin berbagi kesan, bertukar cerita, dan menularkan semangat.

Beberapa hari kemudian, ketika saya bersilah ukhuwah ke rumah seorang sahabat, disepanjang jalan sambil menggandeng anak, sampai ketika duduk di kursi tamu menunggu teman-teman yang lain datang, saya bersenandung lirih nasyid Raihan “Rasulullah”. Sahabat saya sampai bilang: “Umi ceria banget…”. “Iya Alhamdulillah…”, kata saya (sambil malu,kedengaran ya?). Tidak disangka, sore harinya saya mendapat kabar yang benar-benar menyesakkan dada saya, membuat saya limbung dan beristigfar berkali-kali. Ini benar-benar ujian yang sangat berat untuk saya, teguran dari Allah untuk saya.

Hidup memang ladang pahala, jika senang harus bersyukur, jika keadaan sulit mesti bersabar. Terkadang kita merasa, masalah kita lebih banyak dibanding oranglain, beban kita lebih berat dibanding orang lain…padahal mungkin oranglainpun berfikir sama. Selama kita hidup, masalah akan selalu ada, karna itulah tadi, dunia ini ladang pahala. Ladang untuk kita menabung pahala. Tidak sedikit orang yang gagal ketika diuji dengan kesulitan, kesempitan hidup, sebagaimana tidak sedikit orang yang gagal diuiji dengan kesenangan. Gagal atau tidaknya tergantung dengan sikapnya dalam menghadapi ujian, apakah bertambah dekat dengan Allah atau tidak.

Maha Benar Allah yang telah berfirman: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan), sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya:”bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (TQS. [2]:214).

Ibu yang shalihah…ujian kesulitan, musibah, walaupun perih, sakit, tapi seringkali membuat kita bertambah dekat dengan Allah, ibadah kita semakin baik, dan do’a-do’a kita semakin deras. Ujian kesulitan, walaupun berat, kalau kita bersabar, pasti akan sesuai juga dengan beratnya pahala di sisi Allah kelak, InsyaAllah. Jika kita sekarang dalam keadaan demikian, mari jadikan sabar dan shalat sebagai pelipur lara kita[QS. [2:153]). Saya jadi teringat, waktu zaman SMP pernah ngapalin hadis ini: “unzhuruu ilaa man huwa asfala minkum, walaa tanzhuuru ilaa man huwa fauqoqum…” Lihatlah (keadaan) orang yang ada di bawahmu, jangan melihat orang yang ada di atasmu… itu mungkin bisa membantu, agar kita, khususnya saya, tidak hanyut dalam kesedihan dan mendramatisir masalah. Jangan sampai perasaan kita lebih dominan daripada pemikiran. Susah sekali memang, tapi kita latih yuk! Fainnama’al ‘usri yusran, inna ma’al ‘usri yusran…

Ah, jadi inget lagu “Takdir”nya melly feat opick ya! “Bila mungkin ada luka coba tersenyumlah, bila mungkin ada tawa coba bersabarlah…karna air mata tak abadi…akan hilang dan berganti”.
Dalam kasus saya, ini pas banget. Duh sahabat…tolong maafkan kelalaian saya ya!

Oke, kita lanjutkan ya…Ibu yang shalihah, kita justru mesti hati-hati dengan ujian kesenangan, karena bisa melenakan, membuat kita tidak peka terhadap sekitar, mudah untuk terjangkiti sifat sombong, ujub, takabur, dan lupa untuk bersyukur. Nau’dzubillahi min dzaalik. Tapi apapun ujian yang diberikan kepada kita, berupa musibah, teguran atau kesenangan, Allah tau, kita pasti bisa menghadapinya. Kita mesti seratus persen yakin, bahwa itu pasti yang terbaik untuk kita. Ada hikmah dalam setiap kejadian. InsyaAllah…

Jika kita beriman, apapun akan menjadi kebaikan untuk kita. Rasulullah SAW bersabda: “Aku kagum terhadap urusan orang yang beriman, karena seluruh urusannya adalah kebaikan baginya. Jika mendapatkan kesenangan ia bersyukur, maka syukur adalah kebaikan baginya. Jika ditimpa kesulitan ia bersabar, maka sabar itu merupakan kebaikan baginya. Hal seperti ini ridak akan didapati pada seseorang kecuali orang yang beriman”. (HR. Muslim).

Terimakasih telah memberi saya kesempatan untuk memperbaikinya ya sahabat…keep fight!
I love You lillah…

3 komentar:

  1. Renny :
    Good posting ummi...bener nggak si ummi..dalam Al Quran juga disebutkan jangan kita melakukan sesuatu itu berlebih2an..misal banyak tertawa ato bersedih yg berlebihan pula...padai2 menjaga kondisi emosi , hati.karena mungkin saja didalam keberlebihan kita itu akan ada kondisi yg bertolak belakang.

    Dulu guru saya pernah bilang :
    Allah Swt kan maunya emas yang murni bukan imitasi jadi kalau mau jadi emas murni mesti ada tempahan ( ini hanya ibarat ujian keimanan seseorang dalam hidup )

    BalasHapus
  2. Ya Ummu... lagu pengiringnya menyentuh sekali,terasa teriris hati ini...what happen??
    Maafkan sy yang tak tanggap akan apa yang tersirat

    Hayolah Ummu... kalimatnya sangat menyejukkan namun ada rasa getir.. bener banget Ummu orang yg sabar ikhlas dan pandai bersyukur.Dan tentramlah kita akan apa yang Allah Ta'alla karuniakan untuk kita dengan segala hikmah yang terkandung..
    Hmmm... tetep tanda tanya nich

    BalasHapus
  3. Untuk mbak renny...thanks 4 the comment, yup! "Innallaaha laa yuhibbul musrifin...Allah gak suka orang yg berlebih2an. Smg kita mjdi emas2 itu ya...amin


    untuk budhe...ah, budhe tau aja ya! tp sy jd brsmangat krn baca comment dr budhe...syukran

    BalasHapus