Sabtu, 24 Januari 2009

Bersegera Melaksanakan Syari'at (2)



Ibrah dari para Sahabat:

Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah saw pada perang Uhud. “Bagaimana pandanganmu wahai Rasulullah saw. Jika aku terbunuh saat ini, dimanakah aku setelah kematian?” Rasulullah saw. Bersabda: “Engkau berada di Surga.” Mendengar sabda Rasulullah saw. Tersebut, maka laki-laki itu serta merta melemparkan buah kurma yang ada di tangannya, kemudian ia maju untuk berperang hingga terbunuh di medan perang”. (Di dalam hadits Jabir yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim).

“Nabi saw berangkat bersama para sahabatnya hingga mendahului kaum musyrik sampai ke sumur Badar. Setelah itu kaum musyrik pun dating. Kemudian Rasulullah saw bersabda:”Berdirilah kalian menuju Surga yang luasnya seluas langit dan bumi”. Anas nin Malik berkata;maka berkatalah Umair bin al Humam al Anshary. “Wahai Rasulullah, benarkah yang Engkau maksud itu Surga yang luasnya seluas langit dan bumi?”. Rasulullah saw. Menjawab, “benar”. Umair bekata “ehm-ehm”. Rasulullah saw bertanya pada Umair “Wahai Umair, apa yang mendorongmu untuk berkata ehm-ehm?”. Umair berkata “Tidak apa-apa wahai Rasulullah, kecuali aku ingin menjadi penghuninya”. Rasulullah saw. Nersabda “Sesungguhnya engkau termasuk penghuninya wahai Umair”. Anas bin Malil berkata; kemudian Umair bin Al Humam mengeluarkan beberapa kurma dari wadahnya dan ia pun memakannya, kemudian berkata “Jika aku hidup hingga aku memakan kurma-kurma ini sesungguhnya itu adalah kehidupan yang yang lama sekali”. Anas berkata; Maka Umair pun melemparkan kurma-kurma yang dibawanya kemudian maju untuk memerangi kaum musyrik hingga terbunuh”. (HR. Muslim dari Anas).

Al Bukhari telah meriwayatkan dari Anas bin Malik ra, beliau berkata: “Suatu hari aku member minum kepada Abu Thalhah Al Anshary, Abu Ubaidah bin Al Jarrah, dan Ubay bin Kaab, minuman dari Fadhij yaitu perasan kurma. Kemudiaan ada seseorang yang dating, ia berkata “sesungguhnya khamr telah diharamkan”. Maka Abu Thalhah berkata “Wahai Anas, berdirilah dan pecahkanlah kendi itu”. Anas berkata; maka aku pun berdiri mengambil tempat penumbuk biji-bijian milik kami, lalu memukul kendi itu pada bagian bawahnya, hingga pecahlah kendi itu”.

Al Bukhari meriwayatkan dari Aisyah ra berkata: “Semoga Allah merahmati kaum wanita yang hijrah pertamakali, ketika Allah menurunkan firman Nya “Dan hendaklah mereka menurunkan kain kerudung mereka ke dadanya” (Qs. An Nur 31). Maka kaum wanita itu merobek kain sarung mereka (untuk dijadikan kerudung) dan menutup kepala mereka dengannya”.

Handzalah bin Abi Amir ra telah mendengar seruan perang Uhud. Maka dia pu bergegas menyambut panggilan itu, dan syahid. Ibnu Ishak berkata; Rasulullah saw. Bersabda:” Sesungguhnya sahabat Handzalah dimandikan oleh malaikat, maka tanyakanlah bagaimana kabar keluarganya”. Maka akupun (Ibnu Ishak) bertanya kepada Istrinya. Dia pada malam itu adalah pengantin baru. “Ketika mendengar panggilan untuk berperang, suamiku keluar padahal dalam keadaan junub”. Rasulullah saw bersabda:” Begitulah ia telah dimandikan oleh malaikat
”.

Semoga kita bisa mengambil ibroh bahwa apapun ketentuan Allah untuk kita, baik terasa ringan ataupun berat, harus segera dilaksanakan. Keterikatan seorang muslim terhadap hukum-hukum Allah, yakni hukum-hukum syara adalah bukti keimanannya. Itulah yang akan menjadikan kita konsisten dalam memegang kebenaran, bagai gunung yang tinggi menjulang. Bersikap kembut dan penuh kasih sayang terhadap orang mukmin dan bersikap keras dan terhormat dihadapan orang-orang kafir. Tidak terpengaruh caci maki orang yang suka mencaci maki, semata karena Allah. Melangkah dan beramal di dunia, sementara kedua mata senantiasa menatap nun jauh ke sana (negeri akhirat), surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. Insya Allah…

1 komentar:

  1. nice posting Ummu..
    trimakasih sudah mendapat pencerahan disini dan sudah diingatkan..

    BalasHapus