Selasa, 06 Januari 2009

Palestina...oh...oh Palestina


“10 hari. Hanya 10 hari!, Sejak Israel memborbardir Gaza. Lebih dari 540 orang tewas, termasuk di antaranya anak-anak, wanita dan orang tua, ribuan lainnya yang luka. Yahudi-Yahudi itu tengah membantai saudara Muslim kita dan ingin mengubur Palestina.
Bagaikan anjing yang terus menggonggong. Israel terus saja melakukan aksi pembantaian secara keji itu. Mereka sama sekali tak peduli pada dunia. Karena, mereka sudah memegang kartu truf: AS, negara adidaya yang sejatinya sudah bangkrut itu ada d belakang mereka. Begitulah, usai menarik pelatuk dan menghantamkan roket, Israel hanya tinggal bertepuk tangan. Sementara, Muslim Palestina Gaza tercecer, bukan hanya antara diri dengan keluarga, tapi sudah lebih dari itu, badan dengan badan, dan badan dengan jiwa. Dan, negara-negara Arab, yang ada disebelahnya hanya menonton tragedi pembantaian.

Sementara kita jauh dari Palestina, apa yang harus dan bisa kita lakukan? Rasulullah suatu kali bersabda, “Bahwasanya perumpamaan orang-orang muslim itu ibarat satu orang (satu jasad) apabila salah satu bagian disakiti maka seluruhnya akan merasa sakit.” (HR Imam Ahmad bin Hanbal). Sungguh, Yahudi tengah membantai saudara kita di Gaza.”
(http://www.eramuslim.com/berita/palestina/mereka-membantai-saudara-kita.htm)

Ibu yang shalihah…
20 tahun lalu…ketika saya masih di kelas 3 SD, di suatu pagi saat mata pelajaran Bahasa Indonesia…saya bacakan puisi tentang Palestina, yang saya temukan dari cover belakang sebuah majalah…entah apa namanya, saya lupa lagi. Judulnya persis dengan judul postingan saya kali ini. Dan pada saat itu, konflik Palestina-Israel laknatullah bahkan sudah berlangsung berpuluh tahun. Sekarang…20 tahun kemudian, perampasan tanah kaum muslimin itu masih terus berlangsung…entah sampai kapan kalau kita kaum muslimin, khususnya para penguasa dan tentaranya tidak dengan bentuk kongkrit membantu mereka.

Wahai para ibu…mungkin ibu pernah bertanya dalam hati, mungkin pernah berbisik lirih…”apa yang bisa saya lakukan…apa yang harus saya lakukan, saya cuma ibu rumah tangga biasa…”

Ibu yang saya cintai karena Allah…kita bisa melakukan sesuatu. Sesuatu yang akan bisa mengubah dunia suatu hari nanti…karena kita ibu generasi. Pernahkah terfikirkan oleh ibu, bahwa anak kita sekarang adalah para pemimpin di masa depan? Anak kita nanti, bisa jadi seorang panglima tertinggi, bisa jadi seorang konglomerat terkenal, profesor terpandai, ustadz yang berwibawa, ahli IT yang cerdik, orator yang ulung atau bahkan seorang penguasa yang paling berpengaruh. Jadi apapun anak kita nanti, pastikan bahwa dibalik semua itu dia adalah anak yang shalih…anak yang berbakti pada orang tua dan ta’at pada Allah dan RasulNya. Anak yang bisa cinta dan bangga pada agama ini. Anak yang bisa menjadi solusi atas berbagai kemelut permasalahan umat saat ini. Didiklah anak-anak kita agar faham Islam. Satukan hati mereka dengan saudara-saudara mereka yang lain. Dengung-dengungkan ikatan akidah dan ukhuwah Islamiyah agar hati dan fikiran mereka bersatu padu dengan yang lain.

Insya Allah kita pasti bisa, Insya Allah kita pasti mampu…karena kita adalah ibu generasi. Madrasah pertama dan utama bagi anak-anaknya. Tentunya kita mesti berbenah…memaksimalkan potensi diri, membekali diri dengan ilmu-ilmu yang berguna. Mengoptimalkan waktu, dan meminimalisir segala hal yang kurang bermanfaat, seperti ngerumpi atau nonton tv. Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda: “Min husnil Islaamil mar-I tarkuhu maalaa ya’niihi” yang artinya: “Sebagian dari kebaikan keislaman seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya”. (HR. Tirmidzi)

Untuk sekarang, jangan lupa untuk menyisihkan sebagian harta kita untuk meringankan beban mereka, tunjukan peduli kita dengan menyebut mereka dalam setiap do’a-do’a kita…

Ya Allah…ketika saudara kami kelaparan…kami tidak melakukan apa-apa…
Ketika saudara kami kedinginan…kami nyaman di rumah…dibawah selimbut-selimbut hangat kami.
Ketika saudara kami ditindas, dianiaya, dibunuh…kami tidak melakukan apa-apa!
Ketika mereka diintimidasi, diboikot, di usir dari negeri-negeri mereka, kami terlalu lemah untuk melawan.
Ketika mereka di hina, di tuduh militan, ekstrimis, teroris, oleh kafir laknatullah…kami tidak cukup kuat untuk membelanya.
Kami begitu lemah, tercerai-berai, tanpa kekuatan, tidak bersatu!

Oleh karena itu Ya Allah…beri kekuatan pada kami, tetapkan hati kami agar selalu Istiqamah di jalanMu. Satukanlah hati kami dalam ikatan suciMu. Mudahkanlah urusan kami di dunia dan di akhirat.

Ya Allah, ampunilah umat nabi Muhammad, Ya Allah rahmatilah umat nabi Muhammad. Ya Allah jagalah umat nabi Muhammad. Ya Allah…tolonglah umat nabi Muhammad. Ya Allah kuatkanlah umat nabi Muhammad. Ya Allah jadikanlah kami dari umat nabi Muhammad.
Ya Allah…tolonglah orang yang menolong agamaMu, dan hinakanlah orang yang menghinakan kaum muslimin…dari golongan musyrik, munafik dan orang-orang kafir. Ya Allah, tolonglah orang-orang yang berjihad di Palestina dan di seluruh negeri kaum muslimin. Ya Allah muliakanlah kaum muslimin dan binasakanlah orang-orang kafir yang memerangi kaum muslimin karena agama mereka dan yang mengusir kaum muslimin dari negeri-negeri mereka.

Ya Allah, berikanlah kemudahan pada kami untuk menghilangkan dominasi orang-orang kafir dan sekutunya serta antek-anteknya di seluruh negeri kaum muslimin. Dengan RahmatMu Ya…Rabbal ‘aalamin…Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ya…Allah, kabulkanlah permohonan kami…Amin.

1 komentar:

  1. Ya Ummu..Palestina bukan hanya butuh dukungan doa dan mereka sangat memerlukan sebagian harta kita untuk meringankan penderitaan atas kebiadapan laknatulloh israel.Kita bisa mempercayakan pada penyalur untuk menyampaikannya.Dalam hati kecil ada terbersit jika saja suamiku turut berjihad kesana...

    Smoga israel segera enyah dari muka bumi dan rakyat Palestina ditambahkan kekuatan kesabaran dan tak berputus asa akan datangnya pertolongan Allah Ta'alla

    BalasHapus